Puisi berjudul "Nasib"
NASIB
Bagai biola yang larasnya,
Mengharu harmoni di dalam orkes,
Lakuku kurang lurus dan cerkasnya.
Karena didikan agak keliru :
Hidupku terdasar "perseorangan",
Sekarang zaman "perkataan",
Sesat dan sasar mengancam nasibku.
Lamalah sudah aku berperang,
Melawan musuh di dalam diri :
Kubujuk halus, keras kuhantam;
Amat sedikit kudapat menang.
Kebiasaan yang telah mendalam,
Susah di tukar, sukat disaingi.
[ Intojo ]
Comments
Post a Comment